ISNU Pasuruan Resmi Luncurkan Buku Ajaran Aswaja

ISNU Pasuruan Resmi Luncurkan Buku Ajaran Aswaja

Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan resmi meluncurkan buku ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Kebun Krecek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (01/07/2023).

Ketua ISNU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adip Muhdi mengatakan, buku ajaran Aswaja ini merupakan buku terbitan ISNU yang ke-12 bekerja sama dengan penerbit Literasi Nusantara Malang.

“Pada saat diluncurkan, buku ini akan di bedah bersama Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Bangil dan diikuti oleh perwakilan kepala sekolah dan guru se-Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, peluncuran buku ini merupakan kerja sama LP Ma’arif NU dan dikemas dalam kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) LP Ma’arif NU Pasuruan.

“Alhamdulillah PC LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan menyambut baik peluncuran buku ajaran Aswaja milik ISNU Kabupaten Pasuruan,” terangnya.

Sementara penulis buku, M Dhofir menerangkan, tujuan menulis buku Aswaja adalah agar kaum Nahdliyin tidak mudah terpengaruh paham yang mudah menganggap bid’ah dan syirik pada amaliyah yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari.

“Kaum Nahdliyin harus yakin bahwa amalan yang dilakukan sehari-hari adalah amalan para ulama terdahulu,” paparnya.

Menurutnya, buku Aswaja yang diluncurkan ISNU Kabupaten Pasuruan mengulas tentang pengertian Aswaja mulai dari lahirnya, penyebarannya, dasar dasar akidahnya, fikrah nahdliyyah, serta ciri khusus fikrah nahdliyyah.

Bab pengertian meliputi pengertian syafaat, wasilah, wasithah dan tabarruk. Bab tradisi Islamiyah meliputi pengertian talqin, ziarah kubur, tahlilan, maulid, manaqiban, haul juga ngapti, mitoni serta membahas asal muassal istighotsah dan pendapat ulama.

Konferancab, Pengurus ISNU di Pasuruan ke Depan Diharap Aktif dan Kreatif

Konferancab, Pengurus ISNU di Pasuruan ke Depan Diharap Aktif dan Kreatif

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-2 yang dipusatkan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan setempat, Jum’at (16/06/2023).

Ketua Pimpinan Cabang (PC) ISNU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adip Muhdi mengatakan, pengurus ke depan harus aktif dan kreatif pada saat menjalankan program-program organisasi jamiyah NU.

“Masing-masing Badan Otonom (Banom) pasti memiliki program yang berkesinambungan dengan ISNU, oleh karena itu harus lebih kreatif,” ujarnya.

Menurutnya, Konferancab ini dilakukan di seluruh kecamatan se-Kabupaten Pasuruan sebagai respon atas instruksi PC ISNU kepada seluruh Ketua MWCNU baik yang berada di bawah PCNU Kabupaten Pasuruan maupun PCNU Bangil.

“Berkaitan dengan akhirnya masa jabatan masa khidmah 2019-2022, kami memohon kepada MWCNU untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi tentang pengurus PAC ISNU yang baru nantinya,” terangnya.

Lebih lanjut, mekanisme penyusunan pengurus PAC ISNU minimal 15 orang yang terdiri dari jajaran Syuriah MWCNU. Kedua dewan pembina terdiri dari pengurus Tanfidziyah MWCNU dan tokoh masyarakat.

“Syarat yang ketiga Ketua PAC ISNU tidak boleh dirangkap oleh ketua Banom atau lembaga lajnah yang lain, dan terakhir komposisi pengurus PAC ISNU putra dan putri diusahakan seimbang,” ungkapnya.

Dirinya berharap, kepengurusan periode ini diharapkan lebih solid dan lebih aktif khususnya dalam membantu program-program MWCNU dan mau berkolaborasi dengan pihak lain guna menyukseskan program unggulan dari ISNU sendiri.

“Pengurus baru harus lebih semangat dan solid berkhidmah dalam NU,” tandasnya.

ISNU Pasuruan Gelar Pemantapan Pendamping PPH

ISNU Pasuruan Gelar Pemantapan Pendamping PPH

Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan menggelar pemantapan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) di Universitas Yudharta, Kecamatan Perwosari, Kabupaten Pasuruan, Selasa (06/06/2023).

Wakil Ketua ISNU Kabupaten Pasuruan A Fauzi Hamzah mengatakan bahwasannya pendamping PPH merupakan bagian dari wasilah untuk mendapatkan berbagai kenikmatan dan kebahagiaan untuk menjadi orang yang bertaqwa.

“Barang siapa yang taqwa maka akan dimudahkan rizkinya oleh Allah tanpa disangka-sangka,” katanya.

Lebih lanjut Ustadz Fauzi mengungkapkan, menjadi perantara produk halal melalui pendamping PPH bisa menjadi nilai ibadah karena mengawal produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) milik warga hingga memiliki predikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya. Ini berarti kita sebagai manusia sudah seharusnya saling membantu dan menjadi berguna bagi orang lain,” ujarnya.

Sementara Ketua PC ISNU Kabupaten Pasuruan Ahmad Adip Muhdi mengungkapkan, pemantapan ini bertujuan untuk memotivasi para pendamping PPH yang belum jalan, namun bagi yang sudah jalan harus tambah semangat untuk mendampingi produk UMKM.

“Pendampingan ini merupakan tindak lanjut dari pendampingan pandemi Covid-19 yang dilakukan secara daring dan hari ini dilakukan secara luring,” terangnya.

ISNU Kabupaten Pasuruan akan menyiapkan 30 pendamping PPH di Kabupaten Pasuruan dan membagi di setiap PAC.

“Kami akan menyiapkan mentor mentor untuk mendampingi para PPH yang kesulitan dalam mengawal pelaku UMKM,” tutupnya.

Ketua ISNU Pasuruan Jelaskan Pentingnya Pendidikan Tinggi

Ketua ISNU Pasuruan Jelaskan Pentingnya Pendidikan Tinggi

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan dalam mengembangkan potensi diri. Namun tidak semua masyarakat khususnya orang tua memahami betul akan pentingnya pendidikan bagi diri anaknya, terlebih perguruan tinggi. 

Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adip Muhdi di dalam podcast Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan, Rabu (31/05/2023).

“Kurangnya kesadaran pelajar terutama akan pentingnya pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Padahal banyak beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi ini penting sebagai bekal untuk menghadapi masa depannya,” ujarnya.

Menurutnya, peran ISNU saat ini adalah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya menempuh pendidikan tinggi setelah lulus Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA). Karena peranan pendidikan sangat menentukan masa depan generasi muda sejak usia dini, serta berpengaruh dalam pembentukan karakter dan perkembangan seorang anak.

”Kurangnya edukasi orang tua dan guru akan pentingnya melanjutkan ke perguruan tinggi menjadi faktor utama. Padahal masyarakat menginginkan setelah selesai pendidikan bisa bekerja. Namun faktanya banyak sarjana yang menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan,” terangnya.

Dijelaskan, pengurus ISNU di Kabupaten Pasuruan tidak ada yang menjadi pengangguran, bahkan mereka menjadi pioner pengeraak di desa atau di lembaganya masing-masing.

“Maka dari itu kami akan mengedukasi dan memberikan rekomendasi bila ada pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” ungkapnya.

Bagi sarjana NU, lanjutnya, yang masih bersikap apatis terhadap NU, mereka akan diajak berkhidmat di NU mulai dari tingkat ranting, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), sampai PC. Tentu Langkah-langkahnya secara bertahap.

“Bagi sarjana NU yang terpapar paham khilafah, radikalisme dan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kita rangkul lagi supaya mereka mau kembali pada paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An Nahdliyah,” tutupnya.

Rakorcab, ISNU Pasuruan Akan Siapkan Pendamping PPH di Setiap Kecamatan

Rakorcab, ISNU Pasuruan Akan Siapkan Pendamping PPH di Setiap Kecamatan

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Rapat Kordinasi Cabang (Rakorcab) I di Universitas Yudharta Pasuruan, Sabtu (27/05/2023).

Ketua PC ISNU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adip Muhdi mengatakan, hasil dari rapat koordinasi pertama adalah ISNU akan fokus menyiapkan para pendamping Proses Produk Halal (PPH) di setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Kabupaten Pasuruan.

“Setelah kemarin kita menghadiri acara Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jawa Timur (Jatim), kami berkomitmen akan mendampingi produk masyarakat Nahdliyin sesuai dengan data yang masuk pada kita,” ujarnya.

Dosen Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan menerangkan, adapun strategi yang digunakan untuk mendampingi produk warga NU adalah dengan memanfaatkan media sosial.

“Konsep yang kami gunakan adalah Amati Tiru Modifikasi (ATM),” terangnya.

Menurutnya, saat ini yang sudah registrasi melalui ISNU Kabupaten Pasuruan hanya 30 orang dari 90 yang mendaftar. Oleh karena itu, peran ISNU adalah memaksimalkan registrasi tersebut dengan baik agar mendapatkan insentif.

“Kami akan memaksimalkan PPH di setiap PAC dengan cara mendatangkan pengurus LBH PW ISNU Jatim untuk memotivasi PPH di setiap PAC,” paparnya.

Pihaknya menjelaskan, potensi sertifikasi halal pelaku usaha di Pasuruan masih perlu digali lagi, pasalnya jumlah pelaku usaha yang sudah mendaftar masih di bawah target dari sebagian besar yang sudah mendaftar sertifikat halal.

“Program pendampingan sertifikat halal gratis ini dapat disebarkan secara luas di Kabupaten Pasuruan,” tandasnya.

Selain itu dari diskusi tersebut, ISNU Pasuruan berencana akan mengundang peserta PPH untuk membantu warga NU dan untuk memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pasuruan.