Peluncuran buku yang diberi judul Ajaran Aswaja di tulis oleh Kyai Mukh. Dhofir, M. Pd Dosen STAI Salahudin Pasuruan. Buku ini di terbitkan oleh ISNU dan literasi Nusantara .

Hal Ini merupakan terobosan baru di mana si penulis Anggota ISNU kerjasama dengan salah satu lembaga di bawah PCNU Kabupaten Pasuruan yaitu PC LP Ma’arif Kabupaten Pasuruan. 

Akhmad Farid, M. Pd. Ketua Lembaga Ma’arif menyambut ide tersebut kemudian PC ISNU untuk mengadakan launching dan bedah buku ASWAJA terbitan ISNU kabupaten Pasuruan tahun 2023.

Pada saat pra launching juga ada sambutan dari ketua PCNU kabupaten Pasuruan KH Imron mutamakin yang kebetulan juga memberikan Pengantar di halaman awal buku ASWAJA tersebut. Yang menarik dari beliau, kata pengantarnya ditulis dalam bentuk tulisan pego sebagaimana tradisi pesantren salaf sehingga kelihatan agak unik dan klasik dan unik. 

 Ahmad Adip Muhdi ketua PC. ISNU Pasuruan Raya mengatakan, ” Jadi kegiatan launching tersebut dikemas dalam satu paket dengan kegiatan rakercab PC LP Ma’arif kabupaten Pasuruan tahun 2023. Tempat di gedung padepokan jama’ah kebun Krecek Tutur Dr. KH Yusuf Wijaya yang merupakan putra menantu dari KH Sholeh pengasuh Pondok Ngalah Purwosari. Gus Wijaya, sapaan akrab beliau, ternyata sangat mengikuti perkembangan kegiatan ISNU kabupaten Pasuruan. 

“Terimakasih sudah diberi buku Profil Ringkas PC ISNU kabupaten Pasuruan dan buku Ajaran Aswaja terbitan ISNU juga.” katanya kepada media online ini. 

Dalam presentasinya Mukh. Dhofir selaku penulis buku menjelaskan “asbabun Nuzul” buku tersebut di mana pada awalnya berangkat dari kebutuhan untuk memenuhi perkuliahan di STAI Salahuddin Pasuruan. Dan menyadari betul masih banyak kurang  sempurna terutama dari sisi konten sangat simpel dan sederhana.

Dari pihak pembahasnya yakni Dr. Fauzi Hamzah, dari universitas Internasional DALWA menyebutkan buku tersebut dipandang sebagai suatu alternatif rujukan ilmiah yang menarik bagi warga Nahdliyyin. Sebab ditulis sendiri oleh kader NU yang militan yang sanad keilmuannya sambung ke Masyayikh NU di atas nya.

Saking asyiknya dan antusias para peserta bedah buku ini hingga larut adzan magrib kumandang tidak terasa kemudian setelah suara afzan dilanjutkan kembali. 

Ahmad Adip, ketua ISNU kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa ISNU telah berkontribusi terhadap  komunitas sarjana NU di kabupaten Pasuruan. Dan saat ini telah menyumbang sekitar 100 eksemplar kepada peserta rakercab PC LP Ma’arif kabupaten Pasuruan.

Cuma tidak ada gading yang tak retak, sebagaimana dikritik habis habisan oleh salah satu peserta bedah buku M. Nawawi yang mengatakan bahwa buku tersebut jauh dari kata sempurna. Apalagi jika diproyeksikan untuk kalangan milenial NU, maka buku ini belum bisa menjawab pertanyaan pertanyaan dasar kaum milenial mengapa tradisi NU selalu berbenturan dengan tradisi kaum Salafi.

Bagikan artikel ini ke :