Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin (STAIS) Pasuruan menggelar wisuda ke XVI 2021- 2021 pada Rabu (15/12/2021) di Fina Golf Conty Club Prigen, Kabupaten Pasuruan. Dalam acara ini Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan mengapresiasi wisudawan wisudawati terbaik STAIS Pasuruan dengan memberikan total uang sebesar Rp 2 juta.
Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin (STAIS) Pasuruan menggelar wisuda ke XVI 2021- 2021 pada Rabu (15/12/2021) di Fina Golf Conty Club Prigen, Kabupaten Pasuruan. Dalam acara ini Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan mengapresiasi wisudawan wisudawati terbaik STAIS Pasuruan dengan memberikan total uang sebesar Rp 2 juta.
Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin (STAIS) Pasuruan menggelar wisuda ke XVI 2021- 2021 pada Rabu (15/12/2021) di Fina Golf Conty Club Prigen, Kabupaten Pasuruan. Dalam acara ini Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan mengapresiasi wisudawan wisudawati terbaik STAIS Pasuruan dengan memberikan total uang sebesar Rp 2 juta.
Lebih lanjut Adib sapaan akrabnya mengatakan komunitas yang diayomi ISNU Kabupaten Pasuruan ada tiga yakni calon sarjana, sarjana dan pascasarjana.
“Program ISNU adalah mengapresiasi calon sarjana, sarjana dan pascasarjana terbaik Kabupaten Pasuruan adalah memberikan reward di kampus Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.
Dosen ITSNU STAIS Pasuruan tersebut juga mengatakan kriteria wisudawan terbaik yang dinilai adalah lulus dengan IPK tertinggi di antaranya atas nama Riska Rahayu Afiah, Tholabatul Mufidah dan Miftahul Jannah.
“Terbaik satu mendapatkan uang saku sebesar Rp 1,5 juta, terbaik dua dan tiga mendapatkan uang saku sebesar Rp 250 ribu,” ujarnya
Ia berharap kepada wisudawan wisudawati STAIS Pasuruan setelah menjadi sarjana tidak kehilangan ciri ke-NU-annya saat lulus.
“Mereka tentu diharapkan lebih mengenal eksistensi ISNU dan kelak menjadi pengurus ISNU baik di level kecamatan maupun kabupaten,” harapannya.
Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengatakan menuntut ilmu tidak hanya berhenti saat sarjana, namun dimana pun kita harus menuntut ilmu, karena kehidupan kita ini terus berjalan dan belajar.
“Sebagai mana hadist yang kita ketahui carilah ilmu sampai ke liang lahat,” ujarnya.
Gus Ipong sapaan akrabnya berharap wisudawan yang lulus harus bisa memanfaatkan gelar yang didapat khusus di dalam masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang berguna bagi orang lain,” tutupnya.