Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Pasuruan serukan penguatan literasi, terutama bagi masyarakat Nahdliyyin, sebagai program utama keorganisasiannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Adib Muhdi, Ketua PC ISNU Pasuruan, ketika menjawab pertanyaan salah satu peserta acara Pembekalan Calon Pengurus PAC ISNU se PCNU Bangil yang bertempat di Aula Hotel Dalwa, Raci, Bangil, Minggu (15/03/2020), kemarin siang.
Sebelumnya, pemaparan materi pembekalan disampaikan oleh Rossa Ilma Silfiah, yang mewakili ISNU Jatim, dengan menjelaskan beberapa poin penting yang ada di dalam PDPRT ISNU, mulai dari sejarah berdirinya ISNU, visi-misinya, struktur organisasinya, sampai pada persyaratan menjadi pengurus.
Beberapa hal yang menjadi bahan pertanyaan adalah bagaimana penyusunan program kerja kepengurusan ISNU di level PAC dan pola penguatan literasi yang menjadi fokus kerja-kerja organisasi, sebagaimana dijelaskan pada penjelasan visi dan misi.
Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Gus Damanhuri dari Rembang, saat menuturkan kegelisahannya tentang rendahnya kesadaran literasi para sarjana, terutama di kalangan Nahdliyyin.
Menurutnya, banyak sarjana-sarjana yang belum terampil dalam menulis. Bisanya cuma copy-paste. Sementara pada saat yang sama, dia memiliki seorang teman yang ahli menulis padahal tidak kuliah.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Bu Rossa, sapaan akrab pengurus ISNU Jatim mewakili Pasuruan ini, menandaskan bahwa persoalan literasi itu memang PR bersama. “Menurut saya, menulis itu bakat ya. Tulisan itu kan macam-macam. Ada puisi, cerpen, dan sebagainya,” terangnya.
Dia kemudian mencontohkan bahwa D. Zawawi Imron, si penyair Celurit Emas dari Sumenep, karya-karya puisinya diakui secara internasional. Padahal beliau tidak pernah mengenyam bangku kuliah.
Senada dengan Rossa, Adib turut menjelaskan bahwa fokus kegiatan ISNU memang tidak jauh dari ranah intelektualitas dan penguatan kesadaran literasi masyarakat.
“Boleh ngadakan acara khitanan massal, tapi bukan fokus ISNU. Fokus kita adalah pengembangan literasi. Alhamdulillah ISNU Pasuruan sudah nerbitkan empat buku yang bisa dibeli di Toga Mas,” terangnya.
Dia menambahkan, bahwa selain bisa dibeli di Toga Mas, ISNU Pasuruan juga telah mendistribusikan buku-buku tersebut ke perpustakaan UIN di Indonesia.
“Makanya, kalau ada yang punya tulisan setingkat tesis atau disertasi, monggo dikirimkan ke kami. Kami sudah bekerja sama dengan penerbit dan ber-ISBN. Jadi bisa dijual secara luas,” tambahnya.